Selamat Malam!
Luci menggenggam pensilnya. Ia mulai menggores titik demi titik, garis demi garis, detail demi detail, perlahan. Luci nampak serius, terkadang sedikit tertawa kecil karena tergelitik dengan gambarannya sendiri. Di titik itu Luci tidak sedang mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan. Saat ini ia hanya melakukan apa yang ingin ia lakukan. Tidak butuh waktu lama, Luci melepas pensilnya dan memasukkannya kembali ke dalam tempat pensil favoritnya. Kini tampak dengan jelas, hasil gambar Luci. Sebuah potret aktivitas yang lambat di tengah cepatnya pergerakan manusia di dunia. Nampak orang-orang yang sibuk mengejar sesuatu yang tidak dapat mereka kejar. Mereka terkurung oleh batas tidak berwujud yang mereka ciptakan sendiri. Nampak pula orang-orang berwajah cemas karena terjebak dalam penungguan yang tidak berujung. Di tengah gambar itu terdapat seorang perempuan yang menggendong ransel yang penuh dengan alat lukis dan gulungan kertas sedang menatap orang-orang itu, dan ia berjalan lambat. Lambat sekali sehingga ia mampu melihat apa yang biasanya tidak terlihat.

Posting Komentar
0 Komentar