RESONANSI

 



    RESONANSI
    KISAH DUNIA KARYA  MOCH DICKY AKBAR
    SEGERA TERBIT!

    "...Bagaimana jika fungsinya bersifat sebagai pemancar ke luar diri? Menyebarkan resonansi kepada sesama manusia?"

Dalam dunia pasca-apokaliptik yang baru saja pulih dari kehancuran, serangkaian kehancuran yang dikenal sebagai, Pengadilan Pertama. Republik Indonesia telah bertransformasi menjadi Nusantara Raya, sebuah negara monarki konstitusional. Dengan segala hal yang terjadi di masa yang akan datang dan telah terjadi, kehidupan tiga insan yang bertaut dalam tarian yang mengaburkan batas antara kehidupan dan kematian.

Adrian Markus, seorang pria yang dihantui oleh gagasan tentang kematian, hidup dalam dunia ketiadaan yang penuh teka-teki, terjebak dalam tarian paradoks untuk menghindari penghancuran, sekaligus mendambakan pelarian dari eksistensi.

Di ujung spektrum emosional yang berdampingan, Maria Anna adalah seorang wanita yang ingin melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalunya dan beban yang diwariskan keluarganya. Baginya, hidup telah menjadi serangkaian momen singkat tanpa tujuan yang berarti.

Namun, di tengah itu, datanglah Aida Wan, seorang wanita yang berada di ambang kehidupan dan kematian, yang memiliki jawaban dari pertanyaan. Aida memiliki tujuan dan eksistensinya sendiri, menjadikannya sebagai rantai penghubung di antara Adrian dan Maria, yang juga menjadikannya pemisah di antara mata rantai Adrian dan Maria.

Dilema Adrian untuk menentukan pilihan, menggerusnya perlahan. Segala pintu yang terbuka harus segera ditutupnya. Tekad Maria untuk kembali, merefleksikan realitas yang tak lekang oleh ruang dan waktu.

Kompas moral Aida terus berputar, terkikis oleh ambisi dan tekanan ruang-waktu, menyoroti kompleksitas ego.

Eksplorasi eksistensi, cinta, dan pengorbanan. Bertaut di dalam dunia pasca-apokaliptik yang akan dan telah datang. Menari melampaui ruang dan waktu. Menari melampaui realitas. Menari melampaui kehidupan dan kematian.

Posting Komentar

0 Komentar